Ketika Ucapan Menjadi Cerminan Kualitas Hidup

sumber : pinterest

Kualitas hidup seseorang bisa kamu lihat dengan bagaimana dia berbicara, kamu bisa mengetahui seberapa baik kualitasnya meski dalam ucapannya. Dengar dan lihatlah seberapa sering dia menyakiti hati orang lain. Ucapannya yang tidak berkualitas menunjukan bahwa isi kepalanya juga tidak berkualitas juga. 

Jangan banyak bicara jika belum tau dan pasti akan kebenarannya, jangan membicarakan hal yang tidak perlu. Terkadang manusia akan lebih berhati-hati dengan apa yang mereka masukan kedalam mulut mereka, tapi mereka lupa untuk berhati-hati tentang ucapan yang mereka keluarkan dari mulut mereka. 

Dari ucapan yang mereka keluarkan, bisa membuat mereka menyelamatkan dirinya sendiri atau malah membuat menjerumuskan dirinya sendiri. Tidak sedikit orang yang sudah dikasih peringatan untuk belajar berhati-hati dalam ucapannya dan malah dibalas dengan perkataan "ya aku kan emang gini orangnya, aku jadi diri aku sendiri, memangnya tidak boleh jadi diri sendiri?" 

Hey! Iya kamu memang jadi diri kamu sendiri dan tidak ada yang melarang kamu untuk menjadi dirimu sendiri, tapi apakah maksudnya kamu tidak bisa menjadi dirimu sendiri dengan versi terbaik? Jika sudah ada yang memperingatkanmu, seharusnya kamu bisa sadar bahwa ada yang harus dibenahi dari perbuatan dan ucapanmu.
Kamu harus belajar beradpatasi dengan lingkungan sekitarmu, karena di dunia ini tidak semua harus berjalan dan mengikuti sesuai perbuatanmu.

Pasti kalian sudah tidak asing dengan pribahasa "mulutmu harimaumu" atau "lidah lebih tajam daripada pisau". Pribahass ini mengartikan bahwa segala ucapan yang kita keluarkan harus ada pertanggung jawaban jika menyakiti hati seseorang. Hal ini bisa berakibat pula pada diri sendiri agar tidak merugikan pihak manapun, baik itu diri sendiri atau orang lain.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga lisan kita, adalah sebagai berikut.

1. Pikir dahulu sebelum berbicara.
Terkadang tanpa sadar kita selalu mengucapkan hal-hal yang ada di kepala tanpa dipikir lebih matang terlebih dahulu. Mungkin menurut kita yang kita ucapkan itu hal biasa saja atau kalimat bercanda, tapi bagaimana menurut orang lain? 

2. Jangan terlalu banyak mengomentari kehidupan orang
Selalu merasa bahwa diri sendiri lebih baik dari orang lain sehingga terus-terusan mengomentari apa yang sedang orang lain lakukan. Sekali dua kali tidak masalah, tapi jangan sampai keterusan apalagi mengomentarinyanya dengan perkataan yang kurang enak didengar.

3. Menghindari perbuatan yang bisa memunculkan fitnah
Berghibah, menghasut, dan bahkan membuat orang lain beradu domba merupakan sifat utama yang menimbulkan fitnah dan sesungguhnya perbuatan ini tidak pernah Allah suka apapun alasannya. 

4. Lebih banyak menjadi pendengar daripada pembicara
Dengan menjadi pendengar mungkin kamu akan merasakan bagimana jika ada yang berkata buruk pada dirimu. Tentunya tidak enak didengar bukan? Maka secara otomatis ini akan membuatmu berpikir sebelum berbicara 

5.  Mulailah untuk berbicara yang santun
Hal ini bisa dilakukan dengan cara lemah lembut, meskipun ingin berkomentar pada orang lain tapi jika dengan perkataan yang lembut dan santun lebih membuat perkataan kita bisa diterima dengan baik. 

Mulai dari sekarang cobalah untuk berhati-hatilah dalam berbicara, karena kita tidak tau seberapa terlukanya seseorang dengan perkataan yang kita keluarkan baik sengaja maupun tidak disengaja. Mungkin luka di tubuh bisa disembuhkan, tapi jika sudah luka dihati bagaimana menyembuhkannya? Luka ditubuh bekas nya bisa hilang dengan obat atau semacamnya tapi juka bekas luka di hati apakaha benar-benar bisa menghilangkan bekasnya? 

Apakah kita mau jika satu kalimat dari perkataan kita yang membuat seseorang sakit hati, dibalas dengan satu kalimat aduan pada Tuhan? Jangan sampai kita menyakiti seseorang sehingga membuat dia duduk di atas sajadah mengadu pada Tuhannya atas semua perbuatanmu dan diiringi dengan linangan air mata. 

Kita pun tidak tahu seberapa hebatnya do'a orang yang terzalimi, dan seberapa dasyatnya laknat Tuhan pada orang yang menzalimi orang lain. Semoga kita semua berada dalam kalangan orang-orang yang menjaga hati sesama manusia.

Adapula beberapa keutamaan menjaga lisan diantaranya :
1. Kutamaan yang pertama tentunya mendapat surga Allah SWT.
2. Membuat hati tenang. Karena dengan menjaga lisan kita tidak perlu khawatir atas perkataan yang kita keluarkan bisa menyakiti seseorang.
3. Senantiasa membuat orang lain lebih nyaman jika berbicara dengan kita, hal ini juga akan membuat orang lain memperlakukan kita dengan sebaik-baiknya. 
4. Membuat kita selamat. Selamat disini tidak hanya selamat di dunia, melainkan di akhirat juga. Selamat dari manusia yang sakit hati dari ucapan kita, dan selamat dari neraka atas ucapan kita. 
Dan masih banyak lagi keutamaan yang membuat kita merasa paling beruntung jika menjaga lisan, termasuk tentang penilaian orang lain terhadap kualitas hidup yang kita miliki.

Komentar

Postingan Populer