Masih Friendzone?
Apakah kalian pernah memiliki seorang teman cerita lawan jenis? Bagaimana hubungan kalian dengannya, masih sama seperti dulu atau sudah berubah? Kata orang laki-laki dan perempuan tidak akan bisa murni berteman tanpa melibatkan perasaan. Pernah atau masih, lama atau sebentar, pasti salah satu diantara mereka akan merasakan perasaan bukan sebagai teman.
Selamat datang di zona pertemanan. Zona yang membuat seseorang merasa nyaman namun hanya bisa sebatas teman.
Ya itu adalah Friendzone. Apa itu ?
Istilah ini cukup sangat populer di kalangan anak remaja yang sedang merasakan cinta. Mengutip dari orami.co.id, friendzone adalah situasi yang terjadi diantara hubungan perteman lawan jenis, yang diantara salah satunya ingin memiliki hubungan lebih dari sekedar kata teman saja.
Menurut studi Arizona State University, istilah ini dipopulerkan oleh Sitkom Televisi Friends. Ungkapan ini muncul di episode berjudul The One With the Blackout pada pertengahan tahun 90-an.
Untuk seseorang yang sedang mengalami atau pernah terjebak kedalam hubungan ini, pasti sangat membuat hati gelisah.Sebagian orang yang berada di fase ini, memutuskan untuk tidak pernah mengungkapkan perasaannya. Alasannya tidak lain ialah tidak ingin merusak pertemanan.
Jadi teringat akan suatu lagu yang dipopulerkan oleh seorang penyanyi cantik indonesia, Feby putri. Karyanya yang bejudul friendzone sangat cocok didengar oleh para kaum yang sedang terjebak dalam situasi ini, setiap lirik yang dia nyanyikan seakan mewakili semua ungkapan yang ingin disampaikan.
Kita jalan berdua
Bergandeng tangan
Tapi tak jadian
Kita nonton berduaan
Dan makan malam
Tetap tak jadian
Dari awal lirik saja sudah jelas, bahwa waktu dan tenaga yang selalu kita luangkan untuk menemaninya tidaklah cukup. Disini kalian sama-sama merasakan nyaman, bedanya kamu ingin menganggap dia sebagai pasangan namun dia menganggap kamu hanya sebatas teman.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang bisa terjebak friendzone.
1. Tidak ada batasan saat berteman
Hal ini bisa menjadi pemuci utama kamu terjebak friendzone, mungkin pada awal pertemanan sikap dan perhatian yang diberikan oleh kamu dan temanmu akan terasa seperti hal yang wajar. Namun, jika sikap dan perhatian itu tidak ada batasan bagaimana? Dalam arti lain, kamu dan dia saling memberikan perhatian lebih. Apa itu tidak akan menimbulkan rasa suka dan terbawa perasaan?
2. Takut merusak pertemanan
Hal ini juga menjadi faktor penyebab kamu dalam friendzone loh. Pasti kamu akan berpikir lebih jauh untuk hubunganmu dengan dia, bagaimana hubungan kalian kedepannya jika kamu sudah mengungkap perasaanmu?
Entah kalian nantinya akan berhasil atau malah seperti orang lain. Tentunya kamu tidak ingin hal itu terjadi, dan mungkin nanti kamu akan merasa sedikit canggung dari biasanya.
3. Kamu bukan pilihannya
Setelah mendengar banyak cerita percintaan dia, kamu mungkin pernah mendengar kata-kata dari dia seperti, "kamu baik banget deh jadi pengen punya pacar kaya kamu, tapi bukan kamu. "
Ucapan itu sudah menjelaskan dengan jelas bahwa kamu bukan pilihan yang dia mau, mungkin kamu adalah tipenya namun kamu bukan pilihannya. Dia menganggap kamu baik untuk dijadikan sebagai teman bukan pacar.
4. Terlalu punya harapan untuk menjadi kita
Dari awal pertemanan, kamu sudah memiliki harapan berlebihan pada hubungan pertemananmu. Sehingga ekspetasi yang kamu taruh, akan terasa menyakitkan jika tidak sesuai dengan harapan.
Kamu selalu berpikir waktu yang kamu luangkan untuk dia sebagai suatu tabungan untuk memulai hubungan lebih dari teman. Sebaliknya, dia hanya meluangkan waktu bersamamu sebagai suatu hal untuk mempererat pertemanan, bukan untuk merubah suatu hubungan.
Hubungan friendzone itu sangat melelahkan. Di satu sisi kamu ingin bersama dia sebagai suatu pasangan, namun di sisi lain dia ingin bersamamu sebagai seorang teman.
Untuk keluar dari zona ini memang membutuhkan sedikit banyak waktu, kamu harus menerima resiko yang akan kamu hadapi kedepannya. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan jika ingin terbebas dari zona teman ini.
1. Tidak membohongi perasaan
Hal ini bisa kamu lakukan dengan cara mengungkapkan perasaanmu, dan lihatlah bagaimana dia bereaksi. Jangan memaksanya untuk langsung menjawab, karena dia akan merasa sangat terkejut atas pertanyaan yang kamu berikan. Beri dia waktu untuk memikirkan jawabannya nanti, jangan biarkan suasana semakin menjadi canggung.
2. Jangan berekpetasi dan hargai keputusannya
Setelah melakukan hal yang pertama, jangan taruh ekspetasi apapun untuk jawaban yang akan dia berikan. Jika nanti perasaan mu ditolak cobalah untuk menerimanya, hargai keputusan yang dia buat. Jangan memikirkan cara bagaimana dia harus membuat menerimamu, tapi pikirkan cara bagaimana supaya tidak ada rasa canggung saat nanti mengobrol denganmu.
3. Menjauh sementara dan cari kegiatan lain
Jika kamu belum bisa menerima keputusan yang dia buat, menjauh lah untuk sementara waktu untuk sekedar mencari kegiatan baru.
Setelah keadaan kamu membaik dan mulai menerima keputusan dia, kembalilah. Bertemu kembali setelah berpisah sementara akan membuat sensasi baru dipertemanan kalian, akan banyak rasa rindu dan ingin banyak meluangkan waktu.
Namun, harus ingat kembali jangan sampai menaruh harapan lagi dan yang tepenting menjaga batasan pertemanan agar tidak terjadi hal lama yang terulang kembali.
Perasaan memang sulit untuk dikendalikan, apalagi jika sudah menyangkut percintaan. Hubungan friendzone ini benar adanya, dan hubungan ini aneh. Membuat banyak orang yang dulunya saling salting sekarang berubah menjadi asing. Namun, banyak juga membuat orang juga yang dulunya teman sekarang malah duduk di pelaminan.
Paling bener deh kalo temenan sama cowok jangan terlalu dekat karena gk ada sahabatan yang murni antara cewek dan cowok
BalasHapusTerimakasih untuk tips "terbebas dari friend zone"
BalasHapusSangat bermanfaat untukku yg dua tahunan ini terjebak friend zone, akan diterapkan segera 🙏🏻
Tidak dapat dipungkiri, perasaan nyaman ketika bersama seseorang--khususnya lawan jenis--sering membuat serba salah.
BalasHapusMaka, manakala tercipta persahabatan, apalagi intens, sangat dekat, dan nyaris tidak berjarak antara seorang lelaki dan perempuan, keduanya perlu memahami bahwa peluang adanya perkembangan perasaan dari sekadar "temen" menjadi "demen" amat besar.
Dengan demikian, kegamangan dan kekhawatiran akan kedekatan serta nyamannya berkawan setelah perasaan yang berkembang, dapat lebih diminimalisir.
Topiknya menarik terus ditambah sama ilustrasi jadi makin bagus
BalasHapusTerimakasih untuk tips "terbebas dari friend zone"
BalasHapusakan segera diterapkan tipsnya, kebetulan dua tahunan ini diriku masih friend zone 🙏🏻
Alhamdulillah yang bener memang hanya berteman untuk menjaga ukhuwah. Mau friendzone ataupun teman tapi mesra sebaiknya dihindari karena mendekati zina.
BalasHapusBenar sekali, seakan akan friend zone itu sesuatu yang gimana gitu, hehe. Terima kasih kak atas remindernya kembali, semoga kita bisa menyikapinya dengan bijak terkait friendzone ini.
BalasHapusBiar perasaan itu nggak berkembang ada baiknya segera memberi jarak dan batasan pertemanan.
BalasHapusTerimakasih nih tipsnya. Menarik
BalasHapus@ridhonabilah
Perkenalan dan pertemanan antara laki-laki dan perempuan merupakan sunatullah yang tidak bisa dihindari. Karena manusia diciptakan berpasangan. Namun, ada adab yang harus diperhatikan agar tidak tergiring pada perbuatan dosa.
BalasHapusSusah juga ya friendzone , ujung-ujungnya malah merusak pertemanan. Tapi saya memang kurang percaya sih tentang pertemanan yang terlalu akrab antara lelaki dan perempuan. Ujung-ujungnya salah satu pasti ada rasa. Jadi sebelum friendzone, sebaiknya atur jarak. Agar tidak terlalu dekat dan terjebak nyaman berdama dia.
BalasHapusNur Hasanah
Kok rasanya malah saya yang sering friend zone-in orang wkwkw
BalasHapusZaman sekarang memang seperti itu berteman tidak mungkin tidak melibatkan perasaan, karena seringnya bertemu dan bersama.
BalasHapusAaa, selalu ga pernah bisa punya teman lawan jenis karena mereka selalu berujung baper. kalau udah baper ujung2nya hubungan jadi renggang. Makanya akhirnya nyerah buat berteman dekat dengan lelaki
BalasHapus